Kamis, 08 November 2012

Cara Posting File Word, Excel, PDF, Di Blog Anda

Cara Posting File Word, Excel, PDF, Di Blog Anda

Bagi anda yang suka dan ingin sharing file dalam bentuk microsoft word (document) dan microsoft excel (spreadsheet) ataupun microsoft power point (presentation) di blog, maka anda bisa menggunakan berbagai layanan di internet. Salah satu di antaranya adalah layanan yang di sediakan oleh google yaitu Google docs. Dengan google docs anda bisa membuat file microsoft office yang saya sebutkan tadi secara online ataupun anda bisa mengupload file yang sudah jadi alias sudah di kerjakan secara offline dan kemudian ambil kode yang di berikan lalu setelah itu anda bisa menampilkannya di blog anda.

Apa kelebihan dari google docs? dengan google docs anda tidak perlu mempunyai software microsoft office yang lisensi nya sangat mahal terinstall di komputer anda, yang anda perlukan adalah anda bisa online di internet. Sepertinya saya tidak perlu menerangkan bagaimana cara membuat file di google docs karena penggunaannya hampir sama dengan microsoft office. Yang mau saya terangkan adalah bagaimana cara mengupload file yang sudah jadi ke google docs dan kemudian menampilkannya di blog anda. Tertarik? yuk mang kita lanjut!

Salah satu syarat untuk bisa menggunakan google docs adalah anda harus mempunyai alamat email di gmail (google acount). Jika selama ini account blogger anda menggunakan gmail maka bisa secara langsung login ke google docs. Bagi anda yang baru pertama kali masuk ke google docs, maka anda harus setuju dengan peraturan yang di buat oleh google. Sudah punya account google? mari kita serbu google docs.

Langkah 1 : upload file ke google docs.

1. Silahkan login ke http://docs.google.com dengan account gmail anda.


2. Klik tab Upload yang berada di sebelah kiri atas layar monitor anda.


3. Klik tombol browse… di bawah tulisan Browse your computer to select a file to upload:


4. Masukan file yang ingin anda upload (word, excel, power point).


5. Klik tombol Upload File yang ada di sebelah bawahnya.


6. Tunggu beberapa saat sampai file anda terupload semuanya (tergantung dari besarnya file serta kecepatan koneksi anda).


7. Jika sudah terupload, anda bisa mengeditnya jika mau.


8. Klik tab publish yang ada di sebelah kanan atas layar monitor anda, maka akan keluar tulisan This document is not yet published.


9. klik tombol publish now yang ada di bawahnya.


10. Jika sudah selesai, lihat kembali ke bagian bawahnya!


11. Klik link bertuliskan More publishing options.


12. Setelah keluar window pop up, klik menu drop down di sebelah tulisan File format kemudian pilih HTML to embed a webpage.


13. Klik tombol Generate URL.


14. Copy kode HTMl yang di berikan, lalu paste pada notepad atau text editor lainnya.


15. Silahkan di close saja window nya.


16. Silahkan anda sign out dari google docs jika mau.


17. Selesai.

Langkah 2 : posting kode google docs ke blogger.

1. Silahkan login ke blogger dengan ID anda.


2. Klik Posting Baru.


3. Silahkan anda buat postingan yang anda inginkan.


4. Ketika anda mau menyisipkan kode yang dari google docs, klik terlebih dahulu tab Edit HTML ( jangan yang compose)


5. Paste kode google docs yang ada di notepad tadi pada tempat yang anda inginkan.


6. Klik Tombol MEMPUBLIKASIKAN POSTING.


7. Silahkan lihat hasilnya.


8. Selesai.


Sekarang anda sudah tahu cara menampilkan file word di blog kan? ada lagi tambahan nih dari cah rancak. Berikut adalah contoh kode HTMl yang di berikan oleh google docs :

http://alamatdokumenmu


Jika kita perhatikan kode tersebut adalah kode HTML untuk perintah iframe, tentunya kode yang diberikan oleh google docs tidaklah mutlak harus seperti itu, tapi kita bisa memodifikasinya sesuai dengan keinginan kita. Sebagaimana kita lihat bahwa ukuran lebar (width) sebesar 500 pixel, nilai ini bisa anda ganti dan disesuaikan dengan lebar dari halaman post anda, begitupun dengan tingginya (height) ini pun bisa anda ganti dengan nilai yang anda inginkan. Ada satu lagi yang penting adalah dalam kode tersebut tidak di sertakan kode scrolling, sehingga apabila file anda sangat lebar tidak akan terlihat oleh pembaca, maka solusi yang saya berikan adalah menambahkan kode scrolling="yes' ataupun scrolling="auto" pada kode iframe di atas. contoh kode yang memakai scrolling :





Tulis Komentar ANDA untuk dapatkan FREE BACKLINK


Rabu, 02 Juni 2010


Cara Menampilkan File Word, Excel, Power Point di Blog

Bagi anda yang suka dan ingin sharing file dalam bentuk microsoft word (document) dan microsoft excel (spreadsheet) ataupun microsoft power point (presentation) di blog, maka anda bisa menggunakan berbagai layanan di internet.

Salah satu di antaranya adalah layanan yang di sediakan oleh google yaitu Google docs. Dengan google docs anda bisa membuat file microsoft office yang saya sebutkan tadi secara online ataupun anda bisa mengupload file yang sudah jadi alias sudah di kerjakan secara offline dan kemudian ambil kode yang di berikan lalu setelah itu anda bisa menampilkannya di blog anda.

Apa kelebihan dari google docs? dengan google docs anda tidak perlu mempunyai software microsoft office yang lisensi nya sangat mahal terinstall di komputer anda, yang anda perlukan adalah anda bisa online di internet. Sepertinya saya tidak perlu menerangkan bagaimana cara membuat file di google docs karena penggunaannya hampir sama dengan microsoft office. Yang mau saya terangkan adalah bagaimana cara mengupload file yang sudah jadi ke google docs dan kemudian menampilkannya di blog anda.

Salah satu syarat untuk bisa menggunakan google docs adalah anda harus mempunyai alamat email di gmail (google acount). Jika selama ini account blogger anda menggunakan gmail maka bisa secara langsung login ke google docs. Bagi anda yang baru pertama kali masuk ke google docs, maka anda harus setuju dengan peraturan yang di buat oleh google. Sudah punya account google?

Langkah 1 : upload file ke google docs.


1. Silahkan login ke http://docs.google.com dengan account gmail anda.


2. Klik Tab Upload yang berada di sebelah kiri atas layar monitor anda.- Klik tombol browse… di bawah tulisan Browse your computer to select a file to upload:


3. Masukan file yang ingin anda upload (word, excel, power point).


4. Klik tombol Upload File yang ada di sebelah bawahnya.


5. Tunggu beberapa saat sampai file anda terupload semuanya (tergantung dari besarnya file serta kecepatan koneksi anda).


6. Jika sudah terupload, anda bisa mengeditnya jika mau.


7. Klik Tab publish yang ada di sebelah kanan atas layar monitor anda, maka akan keluar tulisan "This document is not yet published."


8. klik tombol Publish Now yang ada di bawahnya.


9. Jika sudah selesai, lihat kembali ke bagian bawahnya!


10. Klik link bertuliskan More Publishing Options.


11. Setelah keluar window pop up, klik menu drop down di sebelah tulisan File format kemudian pilih "HTML to embed a webpage."


12. Klik tombol Generate URL.


13. Copy kode HTMl yang di berikan, lalu paste pada notepad atau text editor lainnya.


14. Silahkan di close saja window nya.


15. Silahkan anda sign out dari google docs jika mau. - Selesai.


Langkah 2 : posting kode google docs ke blogger.


Silahkan login ke blogger dengan ID anda.


1. Klik Posting Baru.


2. Silahkan anda buat postingan yang anda inginkan.


3. Ketika anda mau menyisipkan kode yang dari google docs, klik terlebih dahulu tab Edit HTML ( jangan yang compose)


4. Paste kode google docs yang ada di notepad tadi pada tempat yang anda inginkan.


5. Klik Tombol PUBLIKASIKAN POSTING.


6. Silahkan lihat hasilnya.


7. Selesai


Sekarang anda sudah tahu cara menampilkan file excel di blog kan? ada lagi tambahan nih dari kang rohman. Berikut adalah contoh kode HTML yang di berikan oleh google docs :


http://spreadsheets.google.com/pub?key=pC1rhcSE_YQEbEbMd8xfaGA&output=html&widget=true


Lihat PREVIEW

Jika kita perhatikan kode tersebut adalah kode HTML untuk perintah iframe, masih ingatkan dengan perintah iframe yang pernah saya posting di "mengenal perintah iframe"? tentunya kode yang di berikan oleh google docs tidaklah mutlak harus seperti itu, tapi kita bisa memodifikasinya sesuai dengan keinginan kita.

Sebagaimana kita lihat bahwa ukuran lebar (width) sebesar 500 pixel, nilai ini bisa anda ganti dan disesuaikan dengan lebar dari halaman post anda, begitupun dengan tingginya (height) ini pun bisa anda ganti dengan nilai yang anda inginkan. Ada satu lagi yang penting adalah dalam kode tersebut tidak di sertakan kode scrolling, sehingga apabila file anda sangat lebar tidak akan terlihat oleh pembaca, maka solusi yang saya berikan adalah menambahkan kode scrolling="yes' ataupun scrolling="auto" pada kode iframe di atas.


contoh kode yang memakai scrolling :


http://spreadsheets.google.com/pub?key=pC1rhcSE_YQEbEbMd8xfaGA&output=html&widget=true


Lihat Preview


Atau dapat juga seperti ini :


http://spreadsheets.google.com/pub?key=pC1rhcSE_YQEbEbMd8xfaGA&output=html&widget=true


Dengan anda menambahan kode seperti itu, maka walaupun file anda mempunyai lebar serta tinggi yang melebihi halaman posting anda, pembaca dapat menggesernya dengsn leluasa memakai scrolling.

Selamat Mencoba

macam-macam antena wifi

Jenis-jenis Antena pada Wireless
Pengertian Antena
Antena adalah alat untuk mengirim dan menerima gelombang elektromagnetik, bergantung kepada pemakaian dan penggunaan frekuensinya, antena bisa berwujud berbagai bentuk, mulai dari seutas kabel, dipole, ataupun yagi, dsb. Antena adalah alat pasif tanpa catu daya(power), yang tidak bisa meningkatkan kekuatan sinyal radio, dia seperti reflektor pada lampu senter, membantu mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal. Kekuatan dalam mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal radio, satuan ukurnya adalah dB. Jadi ketika dB bertambah, maka jangkauan jarak yang bisa ditempuhpun bertambah. Jenis antena yang akan dipasang harus sesuai dengan sistem yang akan kita bangun, juga disesuaikan dengan kebutuhan penyebaran sinyalnya. Secara umum ada dua jenis antena yaitu : 1. Directional 2. Omni Directional
Fungsi Antena
Antena berfungsi untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy elektromagnetik dari ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada radar atau sistem komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi (peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop radio, antena hanya menjalankan fungsi penerima saja.
Karakter Antena
Ada beberapa karakter penting antena yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis antena untuk suatu aplikasi , yaitu pola radiasi, directivity, gain, dan polarisasi.
1. Pola Radiasi
Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah antena, atau plot 3-dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Pola radiasiantena dibentuk oleh dua buah pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi pada bidang irisan
arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth (pola azimuth).
Kedua pola di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Pola radiasi 3-dimensi inilah yang umum disebut sebagai pola radiasi antena dipol. Sebuah antena yang meradiasikan sinyalnya sama besar ke segala arah disebut sebagai antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki pola radiasi berbentuk bola Namun, jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada arah tersebut distribusi sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena, maka directivity antena tersebut.
Antena dipol termasuk non-directive antenna. Dengan karakter seperti ini, antena dipol banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas. Pada astronomi radio, antena dipol digunakan pada teleskop radio untuk melakukan pengamatan pada rentang High Frekuensi (HF). Bentuk data yang dapat diperoleh adalah variabilitas intensitas sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi. Namun, karena antena dipol tidak memiliki directivity pada arah tertentu, teleskop radio elemen tunggal yang menggunakan antena jenis ini tidak dapat digunakan untuk melakukan pencitraan.
2. Gain
Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk gain adalah desibel.
3. Polarisasi
Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik. Antena dipol memiliki polarisasi linear vertikal . Mengenali polarisasi antena amat berguna dalam sistem komunikasi, khususnya untuk mendapatkan efisiensi maksimum pada transmisi sinyal. Pada astronomi radio, tujuan mengenali polarisasi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi adalah untuk mempelajari medan magnetik dari objek tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola radiasi, yang pertama adalah Half-power Beamwidth (HPBW), atau yang biasa dikenal sebagai beanwidth suatu antena. Dalam astronomi radio, beamwidth adalah resolusi spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter sudut minimun dari dua
buah titik yang mampu dipisahkan oleh teleskop radio tersebut. Secara teori, beamwidth untuk antena yang berbentuk parabola dapat ditentukan.
4. Antena Directoral
Antena jenis ini merupakan jenis antena dengan narrow beamwidth, yaitu punya sudut pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak bisa menjangkau area yang luas, antena directional mengirim dan menerima sinyal radio hanya pada satu arah, umumnya pada fokus yang sangat sempit, dan biasanya digunakan untuk koneksi point to point, atau multiple point, macam antena direktional seperti antena grid, dish "parabolic", yagi, dan antena sectoral.
5. Antena Omni-Directional
Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600; dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area yang luas Omni antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya yang terlalu luas se-hingga ada kemungkinan mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan inter-ferensi. antena omnidirectional mengirim atau menerima sinyal radio dari semua arah secara sama, biasanya digunakan untuk koneksi multiple point atau hotspot.
Jenis-jenis Antena
1. Antena Omnidirectional
Sebuah antena Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar secara seragam dalam satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. This pattern is often described as "donut shaped". Pola ini sering digambarkan sebagai "donat berbentuk". Omnidirectional antenna
can be used to link multiple directional antenna in outdoor point-to-multipoint communication systems including cellular phone connections and TV broadcasts. Antena Omnidirectional dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa antena directional di outdoor point-to-multipoint komunikasi systems termasuk sambungan telepon selular dan siaran TV. Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat yang tegak lurus ke atas. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau stu titik ke banyak titik di sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client atau penerima menggunalan directional antenna atau antenna yang ter arah.Yang ditunjukkan di bawah adalah pola pancaran khas RFDG 140 omnidirectional antena. Radiasi yang horisontal dengan pancaran 360-derjat. Radiasi yang horisontal pada dasarnya E-Field.yang berbeda dengan, polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal yang di pancarkan. Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derjat, sedamgkan pada bagian atas antena tidak memiliki sinyal radiasi.
2. Antena Grid
 Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer. Sudut pola pancaran antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya.
3. Antena Parabolik
 > Dipakai untuk jarak menengah atau jarak jauh > Gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi
Kelebihan antenna parabola :
[ + ] Dapat digunakan untuk menerima 3 satellite sekaligus tanpa harus menggerakkan antenna. [ + ] Dapat menampilkan gambar dari semua TV dari satelit yang ditangkap dalam sekejap. [ + ] Kondisi permanent sehingga tidak gampang goyah terhadap posisi. [ + ] Signal quality dapat maksimum
Kekurangan antenna parabola :
[ - ]Tidak dapat digunakan menangkap satelit lebih dari 5. [ - ]Membutuhkan lebih banyak LNBF. [ - ]Channel yang diterima lebih sedikit.
4. Antena Sectoral


Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang horizontal. Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal. Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran. Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan